Selasa, 12 Mei 2015

SITI

Mata Suginah menatap sejenak jendela kamarnya yang terbingkai persegi oleh jalinan bambu. Orang jawa memanggil jalinan bambu itu dengan sebutan "Ghedeg" yang biasanya digunakan untuk dinding dan sekat rumah. "Mbok, opo anakmu jadi ke Jakarta besok?". Tanya Suaminya yang tiba-tiba muncul dari ruang belakang usai sarapan. "Siti belum bilang apa-apa pak, tapi di meja kamarnya ada tiket sepur (Kereta Api) tujuan Jakarta.
Sejenak sepasang Suami Istri yang dikaruniai 2 orang anak itu, duduk di mbale teras rumah, terdiam dan hanya menatap jalanan depan pekarangan mereka. Sesekali menegur sapa dengan warga yang kebetulan lewat di depan rumahnya. Segerombolan ibu-ibu muda sedang asyik mengobrol melewati rumah Suginah dan Wagimin. Satu dua diantara mereka sebaya dengan umur anak perempuan pertamanya. Suginah mengatup namun fikirannya melalang buana akan putri pertamanya, Siti. Namun entah apa yang dipikirkan Wagimin dengan kepulan asap mbako yang beberapa kali baru dihisapnya itu.