Assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Indahnya
kebersamaan
Bersama
orang-orang yang kita cintai
Bersama
orang-orang yang sayang tulus dengan
kita
Ibu…..Ayah…..
Ibu
dan ayah yang selalu bawel
Ibu
dan ayah yang Selalu marah-marahin kita, entah kita lagi salah apa bener
Ibu
dan ayah yang suaranya melengking ketika kita enak-enak tidur
membangunkan
kita yang bangun kesiangan
Ibu
dan ayah yang selalu ngoceh saat kita pulang kemaleman
Ibu
dan ayah yang selalu negatif thinkking kalo kita lagi seneng2 sama temen
Ibu
dan ayah yang teriak melengking ketika mendung pertanda perintah angkat jemuran
Ibu
dan ayah yang tempat kita memeras semua keinginan kita
Mulai
dari uang jajan, beli baju baru, beli sepatu baru, sampai beli penapun kita
mintanya pada ibu dan ayah
Jika
kita laper minta dengan ibu dan ayah
Jika
kita haus ngerengek dengan ibu dan ayah
Kita
ibarat sebagai penodong
Ibu
dan ayah sebagai korbanya
ANEHNYA…………
Ibu
dan ayah tak merasa ditodong
Ketika
kita minta sesuatu
Pasti
Ibu dan Ayah akan memberikanya
Ketika
kita minta sesuatu yang tak dipunyai oleh ibu dan ayah
Maka
dengan senyum yang ihklas Ibu dan Ayah akan berkata “dipakeknya kapan???, ada
kok nak”.
Ketika
yang kita inginkan tak kunjung diberikanya
Kita
dengan wajah yang arogan marah-marah padanya
Kita
membentaknya ketika kita emosi
Kita
yang mengeraskan suara melontar pada ibu dan ayah
TAPI
COBA KITA RENUNGKAN
Ketika
dirimu berada dirumah sendirian
Ketika
ibu dan ayahmu tidak ada di rumah
Nama
siapa yang engkau sebuT????
Ibu
dan ayah bukan???
Ketika
salah satu dari ibu dan ayah sedang sakit
Apakah
kita bertanya padanya “mana yang sakit buk..?”
Mustahil
pasti kita jarang melakukanya
DAN
COBA KITA RENUNGKAN LAGI
Ketika
tiba-tiba suara pertengkaran kita dengan ibu dan ayah kita digantikan dengan
suara gemuruh orang baca yasin pertanda bela sungkawa?????
Coba
bayangkan ketika ibu dan ayah kita terbaring di atas kain putih
Coba
bayangkan wajah ibu dan ayah kita tertidur dengan ekspresi kosong
Bayangkan
hidung, mulut dan telinganya tersumpal kapas putih
Bayangkan
ibu dan ayahmu terdiam terselimut kain putih
Bayangkan
ibu dan ayahmu dimandikan tetapi ia tetap tak merasakan kedinginan lagi
Bayangkan
ibu dan ayahmu sedang disholatkan
Bayangkan
jika ibu dan ayahmu dengan selimut putihnya dimasukkan kedalam keranda
Bayangkan
suara tahlil mengiringi perjalanan ibu dan ayahmu menuju lubang persegi panjang
Bayangkan
jika ibu dan ayahmu diadzani ketika ibu dan ayahmu berbaring beralaskan tanah
Bayangkan
jika ibu dan ayahmu berbaring sendirian di lubang persegi panjang itu
Bayangkan
kita dengan rela menutup badanya satu demi satu cangkulan tanah
Bayangkan
lempengan kayu tertuliskan nama ibu dan ayahmu ditancapkan digundukan tanah
Pengorbananya
untukmu, bawelnya ibu dan ayah pertanda rasa sayangnya padamu, tetesan air
matanya ketika kita lahir pertanda rasa syukurnya, lengkingan suaranya yang
sering marah-marahin kita pertanda ia tak ingin anaknya terjerumus, tetesan
keringat yang mengalir siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan kita, senyum
ihklasnya yang selalu terpasang di saat kita lagi marah-marah denganya.
TAPI
sayang, …………….dan sungguh disayangkan
Semua
pengorbanan dan kasih sayangnya yang putih bersih dan harum…..hanya sering kita
balas dengan taburan bunga di atas gundukan tanah itu.
Apakah
seimbang kado tersebut kita berikan menggantikan jasa-jasa dan keihklasanya
membesarkan kita????
Wassalamualaikum
warohmatullahi Wabarokatuh
(terinspirasi
mimpiku barusan: 12-05-2012/ 09:26 AM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo dikasih masukan ya...