Sabtu, 10 November 2012

AKU, IBU dan AYAH



Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Indahnya kebersamaan
Bersama orang-orang yang kita cintai
Bersama orang-orang yang sayang  tulus dengan kita
Mencurahkan semua kasih sayang untuk kita
Ibu…..Ayah…..
Ibu dan ayah yang selalu bawel
Ibu dan ayah yang Selalu marah-marahin kita, entah kita lagi salah apa bener
Ibu dan ayah yang suaranya melengking ketika kita enak-enak tidur
membangunkan kita yang bangun kesiangan
Ibu dan ayah yang selalu ngoceh saat kita pulang kemaleman
Ibu dan ayah yang selalu negatif thinkking kalo kita lagi seneng2 sama temen
Ibu dan ayah yang teriak melengking ketika mendung pertanda perintah angkat jemuran
Ibu dan ayah yang tempat kita memeras semua keinginan kita
Mulai dari uang jajan, beli baju baru, beli sepatu baru, sampai beli penapun kita mintanya pada ibu dan ayah
Jika kita laper minta dengan ibu dan ayah
Jika kita haus ngerengek dengan ibu dan ayah
Kita ibarat sebagai penodong
Ibu dan ayah sebagai korbanya
ANEHNYA…………
Ibu dan ayah tak merasa ditodong
Ketika kita minta sesuatu
Pasti Ibu dan Ayah akan memberikanya
Ketika kita minta sesuatu yang tak dipunyai oleh ibu dan ayah
Maka dengan senyum yang ihklas Ibu dan Ayah akan berkata “dipakeknya kapan???, ada kok nak”.
Ketika yang kita inginkan tak kunjung diberikanya
Kita dengan wajah yang arogan marah-marah padanya
Kita membentaknya ketika kita emosi
Kita yang mengeraskan suara melontar pada ibu dan ayah
TAPI COBA KITA RENUNGKAN
Ketika dirimu berada dirumah sendirian
Ketika ibu dan ayahmu tidak ada di rumah
Nama siapa yang engkau sebuT????
Ibu dan ayah bukan???
Ketika salah satu dari ibu dan ayah sedang sakit
Apakah kita bertanya padanya “mana yang sakit buk..?”
Mustahil pasti kita jarang melakukanya
DAN COBA KITA RENUNGKAN LAGI
Ketika tiba-tiba suara pertengkaran kita dengan ibu dan ayah kita digantikan dengan suara gemuruh orang baca yasin pertanda bela sungkawa?????
Coba bayangkan ketika ibu dan ayah kita terbaring di atas kain putih
Coba bayangkan wajah ibu dan ayah kita tertidur dengan ekspresi kosong
Bayangkan hidung, mulut dan telinganya tersumpal kapas putih
Bayangkan ibu dan ayahmu terdiam terselimut kain putih
Bayangkan ibu dan ayahmu dimandikan tetapi ia tetap tak merasakan kedinginan lagi
Bayangkan ibu dan ayahmu sedang disholatkan
Bayangkan jika ibu dan ayahmu dengan selimut putihnya dimasukkan kedalam keranda
Bayangkan suara tahlil mengiringi perjalanan ibu dan ayahmu menuju lubang persegi panjang
Bayangkan jika ibu dan ayahmu diadzani ketika ibu dan ayahmu berbaring beralaskan tanah
Bayangkan jika ibu dan ayahmu berbaring sendirian di lubang persegi panjang itu
Bayangkan kita dengan rela menutup badanya satu demi satu cangkulan tanah
Bayangkan lempengan kayu tertuliskan nama ibu dan ayahmu ditancapkan digundukan tanah
Pengorbananya untukmu, bawelnya ibu dan ayah pertanda rasa sayangnya padamu, tetesan air matanya ketika kita lahir pertanda rasa syukurnya, lengkingan suaranya yang sering marah-marahin kita pertanda ia tak ingin anaknya terjerumus, tetesan keringat yang mengalir siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan kita, senyum ihklasnya yang selalu terpasang di saat kita lagi marah-marah denganya.
TAPI sayang, …………….dan sungguh disayangkan
Semua pengorbanan dan kasih sayangnya yang putih bersih dan harum…..hanya sering kita balas dengan taburan bunga di atas gundukan tanah itu.
Apakah seimbang kado tersebut kita berikan menggantikan jasa-jasa dan keihklasanya membesarkan kita????
Wassalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh
(terinspirasi mimpiku barusan: 12-05-2012/ 09:26 AM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo dikasih masukan ya...