Cc: @catatansidoy
Dear....
Mmm, aku takut menyebutkan namamu. Bukankah kita belum saling mengenal? Boro-boro menanyakan gimana kabarmu, mengingat akan keberadaanmu saja aku sangat gemeteran.
Apakah kau sekarang berada di kotaku? Di depan rumahku? Atau di dekat nafasku? Katanya kau sering mondar-mandir di sekitar sini? Kok aku tak melihatmu? Mmm apa kau ganteng? #eh
Bagaimana mungkin? Aku merindukanmu, oh bukan...bukan... Rindu. Mungkin ini hanya sekedar perasaan penasaran. Bagaimana tidak? Aku disuruh mempercayaimu. Kau akan datang dan pasti akan datang ke rumah. Tapi, mana? Aku selalu menunggumu hm setiap Malam minggu. Apa kau tak suka malam minggu?
Sebenarnya aku munafik. Aku tak suka kedatanganmu. Konon kedatanganmu selalu disertai sakit dan hestapa. Namun, aku diajarkan untuk percaya akan kedatanganmu.
Il...tenang Saja. Meski aku membencimu namun aku tak sepenuhnya seperti itu. Aku merindukanmu meski tidak sepenuhnya juga.
Mmm aku janji, aku akan dandan cantik. Aku juga akan keramas sehari 5 kali. Aku akan memakai pakaian yang indah, pakaian yang ku buat khusus di hari itu. Aku juga akan mengoleskan minyak wangi yang wangi sekali. Agar kau tak mencium bau ketekku nanti.... He he
Aku pasti cantik, bolehkan aku mengambil hatimu il...? Hayolah jatuh cintalah kepadaku. Jadikan aku kekasihmu agar kau tak tega menyakitiku. Kau tak akan tega membuat kekasihmu ini menangis bukan?
Tapi aku paham. Kau akan tetap membuatku menangis. Tapi setidaknya aku minta satu hal. Tersenyumlah saat kau datang nanti, dan tariklah nyawaku dengan pelan dan lembut. Maka dengan itu aku tak akan menangis melihatmu menjalankan tugas...
Wahai Izrailku sayang.
Aku merindukanmu tapi tak sepenuhnya.
Hugs Hamba Allah.
Masyaallah ternyata ini surat cinta untuk malaikat pencabut nyawa. Ngetwist banget, Kak di endingnya.
BalasHapusHe he makasi mbk asyima sudah brknan bca.... He he salam kenal... 😃 dari palembang.
Hapus