Kamis, 15 Mei 2014

4 Menit yang lalu

pukul 20:24 WIB. 


4 Menit yang lalu,
Wanita paruh baya itu memasuki kamar putrinya. Ia melihat-lihat kamar yang acak adul. Wanita itu menggeleng dan berkata “bersihkanlah kamarmu nduk”. Sang putri tetap diam menatap layar komputernya. Nampak di layar komputer dia sedang mengetik bab II skripsinya. Baginya kamar ini ya memang seperti ini dari ia pulang KKN. Ia harus fokus dan kejar target skripsi tahun ini. Suasana di rumah nampak sepi. Sang ayah sedang pergi, mungkin untuk kondangan di rumah tetangga sekitar.

Wanita paruhbaya itu lalu keluar dari kamar putrinya, yang langsung menembus ruang keluarga yang berisi kursi panjang. Ruang ini biasanya digunakan untuk mengobrol santai bersama keluarga.
Wanita itu duduk menghadap televisi. Ia kemudian memegang remote tv. Namun ia tak ingin menyalakannya. Dadanya seketika sempit, ia tak dapat lagi mencegar air matanya untuk mengalir. Sesekali ia merintih dengan nada yang terbata-bata.
 “ma’e karo pa’e wes tuo nduk, pa’e sering marah-marah terus. Kalian anak-anakku pada sibuk semua, ndak ada yang mau bantui di rumah, ma’e capek nyambut gawe banting tulang, joko tiap malem balek malem-malem terus, aku iri nduk sama tetangga sebelah, anak-anaknya pada nurut, pada tinggal diem dirumah ndak seperti kalian”.
Suara wanita itu, ternyata terdengar jelas di telinga sang putri yang berada di kamar. Seketika ia menghentikan tangannya yang sedang mengetik. Ia terhanyut dalam kata-kata ibunya. Ibunya yang ia kenal sebagai wanita periang nan ramah. Malam ini berubah menjadi layu tidak bersemangat. Sang putri ingin keluar kamar dan memeluk ibunya. Namun kakinya terasa kaku, ia hanya terdiam menatap kosong layar komputernya. Ia menangis….. menangis….
Ia tahu, yang dibutuhkan ibunya adalah uluran tanganya, atau pijitan halus untuk melera capek. Tapi ia ndak bisa melakukan itu,
Ia semakin meneteskan air matanya.

Ia berjanji dalam hati. 
“ma’e. aku sayang ma’e. mungkin saat ini kami anak-anakmu belum biso buat ma’e seneng. Tapi ak janji, aku samo adek bakal jadi uwong sukses, bahkan tetanggo bakal iri nyengok anak-anak ma’e sukses”.

15 Mei 2014, Jum'at Palembang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo dikasih masukan ya...