Sabtu, 17 Mei 2014

MANUSIA YANG SEMAKIN MENGEJAM !

Dua laki-laki paruh baya itu melenggang santai di jalanan Jakabaring Kota Palembang. Mereka saling bertukar pikiran. Satu laki-laki sedang asyik menyetir, dan teman satunya duduk disebelahnya dengan sejuta pertanyaan tentang indahnya kota ini.
Tibalah di sebuah jalanan yang sepi, tidak ada perumahan di sekitar sini. Yang ada hanyalah sederetan semak-semak belukar yang sebentar lagi mungkin akan menjadi gedung-gedung tinggi menjulang.
Disinilah kehidupan bermula. Bukan bercerita tentang indahnya kota, ataupun tentang gedung-gedung tinggi.

Seiring dengan melenggangnya mobil pribadi yang dikendarai dua laki-laki itu. Dibelakang nampak sebuah mobil yang melaju dan mengimbangi lajunya mobil kedua laki-laki itu. Jhon lalu membuka kaca karena penasaran. Nampak seseorang yang mengendarai mobil yang menanyakan dongkrak ke John. John pun spontan menjawab “kami tek dongkrak mang”. Sampai dua kali John mengucap kalimatnya “kami tek dongkrak mang”. Namun laki-laki asing yang mengendarai mobil itu masih tetap mengendari mobilnya setara dengan mobil yang dikendalikan oleh Khen. 

Firasat aneh menggelayuti hati Khen. Tiba-tiba ia merasakan hal yang tidak wajar. Spontan ia menyetir mobilnya semakin kencang, Jhon pun yang duduk di sebelahnya terkejut dan sempat berteriak karena mobil yang ia naiki melaju kencang tiba-tiba. Aneh. Mobil asing yang berdalih meminjam dongkrak ternyata malah mengejar Khen dan John.

Tiba-tiba…..
Drrrrrrtttttttt……Drrrttrtrtttttt…….Drrrtttttttt….Dttttttrrrrrrrtttttttttttt!!!!!!!
Entahlah. Itu nampak sebuah senapan besar menghujani mobil Khen dan John. Sontak mereka berdua panik. Khen yang menjadi kendali stir, berusaha menginjak gas sehabis-habisnya. Namun, terlambat! Tembakan yang tak henti-hentinya menghunjani mobil mereka, membuat Khen tak bisa berkutik apa-apa.

Bunyi benturan yang sangat keras menghunjani mereka berkali-kali. Entahlah tak terhitung. Namun Khen tetap berusaha menginjak gas, agar mobil bisa lari sekencang-kencangnya. Ahhh… sial. Yang terinjak bukan stir malahan rem. Mendadak mobil yang mereka kendarai berhenti paksa. John yang panik tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia menelungkupkan badanya kebawah dan memeluk kepalanya. Terasa sangat bising sekali dan sangat keras, sangat keras.

Tiba-tiba mobil asing itu terhenti, nampak beberapa orang yang tergesa-gesa keluar dari mobil. Mereka berlari. Berlari nampak terburu-buru. Semakin dekat dengan mobil Khen dan John. Khen nampak jelas mendengar derupan kaki orang-orang itu. Dan tiba-tiba puluhan peluru AK47 kembali menghunjani mobil Khen dan John. Kali ini semakin banyak dan berkali-kali. Hingga, Khen dan John tak dapat mengelak lagi serbuan peluru itu, tiga peluru masuk secara paksa mengenai lengan Khen. Jhon yang sesekali melihat ke atas dan menelungkupkan tubuhnya ke bawah jok mobil, tak juga dapat menghindari hujanan pluru itu. Ia pun tertusuk beberapa peluru panas itu.

Sangat menyakitkan…..
Teriakan…teriakan…. Dan darah bertumpah ruah di tubuh Khen dan John.
Tiba-tiba seseorang yang datang samar-samar oleh pandangan Khen berusaha mengambil alih stir mobil. Khen dengan mudahnya ditarik keluar mobil. Ia pun harus menerima tubuhnya yang bermandikan darah kini terlempar ke rumput-rumput. Khen masih sadar betul, orang-orang tersebut masih menghujankan senjata itu tak henti-hentinya. Namun ia terdiam dan menelungkupkan tubuhnya ke rumput-rumput.

Kesakitan ? sudah pasti!. Namun kali ini Khen berpura-pura tak berdaya agar tak tersasar oleh tembakan-tembakan itu. Masih ia mendengar sederetan peluru yang menderu-deru. Suasana sangat mencekam. Khen tetap tiarap dan menggeletakkan tubuhnya. Sampai suatu tiba deruan peluru itu berhenti, mobil yang nampak mengegas-ngegas melaju kencang dengan brutal.
Raib, sekejap kedua mobil itu lenyap entah kearah mana. Termasuk mobil Khen. Ternyata bandit-bandit itu adalah menginginkan mobil Khen dan John.
Khen masih sadar. Masih sangat sadar. Dirasa keadaan sudah sepi, dia bangun dengan tertatih. Ia masih tak percaya kejadian yang terjadi barusan. Ia tiba-tiba teringat dengan John .

“Jhon…Jhon…Jhon… kawanku Jhon…. Oo…. Jhon, dimano kau ? kalau masih hidup teriaklah, aku ini Khen, kito keno palak, Jhon…Jhon…. ? “
Tiba-tiba nampak suara laki-laki yang merintih minta tolong. Ya, itu Jhon. Segera Khen tertatih mencari sumber suara itu. Gelap nampak gelap. Namun Khen segera menemukan Jhon yang tergeletak di semak-semak. Khen memeluk Jhon yang sama-sama bermandikan darah.

Tak sengaja Khen menyentuh bagian kepala Jhon. Ia mendapatkan cairan kental putih keluar dari kepala belakang Jhon. Ternyata itu otak belakang Jhon. Kepala Jhon nampak terbelah di bagian belakang…
“Oh… Ya Allah apa yang terjadi…, “ Khen berteriak sambil memeluk Jhon. Jhon masih merintih meminta tolong, namun dengan suara yang tidak jelas lagi.
“Aku tak bisa menolongmu Jhon, Aku jugo terluko” ujar Khen.

Tidak ada orang. Tidak ada!.
Tinggal dua orang laki-laki yang bersimbak luka sedang terkapar di pinggir jalan. Khen berteriak, meminta tolong. Entah kepada siapa. Ia tetap berteriak. Sedangkan kawanya Jhon sudah tak bersuara lagi. Ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Kisah di atas, nampak sebuah film action yang menegangkan.
Namun, percayalah ini adalah kenyataan.
Saya menuliskannya 10 Jam sesaat setelah saya mendengar langsung dari mulut Khen. Iya benar Pak Khen. Dengan tubuh yang diperban di sana sini, ia menceritakan kejadian itu.

Saya, Ulfa, Zerta, Imron sedang menjenguknya di RSUD BARI Palembang. Kami terdiam dan hanya merespon meringis berdesis “his…” saat mendengar cerita kronologis kejadian pemalakan itu.
Cerita action yang sering saya tonton di box office trans tv, ataupun di bioskop-bioskop. Terjadi di kota yang kutinggali. Dekat di sekitar kita. Kejadian yang menegangkan. Dengan nyawa yang sudah tak berharga lagi. Dimanakah letak hati para penjahat itu ?.
Begitu kejamnya manusia sekarang ?
Saya hanya mengucap “astagfirullahaladhim”. Ternyata cerita action ada. Dan dikehidupan nyata. Dekat sekali dengan kita.

Entahlah ! bisakah saya tidur malam ini ?


Palembang, Sabtu 18 Mei 2014 00:24 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo dikasih masukan ya...