Perpustakaan masa kini adalah
perpustakaan yang pelayanannya berorientasi pada pemustaka. Pustakawan selain
ahli dibidang mengelola informasi juga harus mahir dalam melayani pemustakanya.
Di perpustakaan yang sejatinya melayani banyak pemustaka tentunya akan hadir
pemustaka dengan bermacam-macam sifat dan karakternya.
Syukur-syukur yang
dating adalah pustakawan yang cantik, ganteng, ramah dan santun, maka
pustakawan akan ikut senang sekaligus refreshing. Namun, jika pemustaka yang
datang adalah pemustaka yang seenaknya sendiri, pengennya cepet dan syok
juragan. Udah deh pustakawan cukup ngelus dada aja. Yang sabar ya.
Dengan beberapa macam karakter
pemustaka maka diperluakan cara yang tidak sama antara masing-masing pemustaka
tersebut. Menurut Endar Sugiarto ada kurang lebih 10 karakter pemustaka namun
telah diimprovisasi sendiri oleh penulis. diantaranya:
1. Pemustaka yang
pendiam.
Pemustaka yang seperti ini
sebenarnya adalah pemustaka yang sulit untuk dipahami kemauannya. Ia cenderung
memilih diam dan tidak bertanya meskipun dalam keadaan kebingungan. Cara
menghadapinya adalah sapa dengan ramah dan tawarkan bantuan. Jangan menunggu
dia untuk mengeluarkan suaranya. Sampai kiamat maka pemustaka dengan karakter
ini akan diam selamanya.
2. Pemustaka yang
tidak sabar.
Kenali karakternya melalui cara
bicaranya yang selalu ingin cepat dan jelas dan selalu menggerak-gerakkan
badannya. Garuk-garuk alis, garuk-garuk kaki, garuk-garuk perut, atau bahkan
sebenarnya dia belum mandi. Ok cara menghadapi pemustaka yang seperti ini
adalah pustakawan tidak perlu panic dan terpancing. Tetap kalem dan fokus
berikan informasi yang cepat, actual, efisien dan ucapan terima kasih. Jangan
lupa bawa bekal bedak Salicyl. Ok yang terakhir itu konyol.
3. Pemustaka yang
banyak bicara.
Pemustaka yang seperti ini sangat
mendominasi percakapan. Ketika ia sudah mulai berbicara maka orang lain tidak
akan bisa mengehntikannya. Saat orang lain mengalihkan perhatiannya maka ia
dengan mudah akan kembali mendominasi percakapan kembali. Bisa dikatanya tipe
ini adalah pemustaka yang show on. Cara mengahadapinya adalah relakan
telinga anda untuk mendengarkan semua ceritanya. Jika dirasa penting, hentikan
sejenak dan minta perhatiannya untuk menjelaskan poin yang ingin disampaikan.
Usahakan dengan bahasa yang mudah ia pahami jika tidak ingin dia semakin banyak
tanya dan bicara.
4. Pemustaka yang
banyak permintaan.
Pemustaka yang seperti ini adalah
tipe pemustaka yang selalu tidak puas dan suka membanding-bandingkan. “eh itu
pustakawan sebelah udang punya mobil lho, kamu kapan?”. “eh itu pustakawan
sebelah, kabarnya udang nyebar undangan lhoh”. Jitak kepalanya dengan mesin
scanner dan kubur mayatnya dalam tumpukan buku. Ok yang ini jangan diseriusin.
Cukup simple, caranya adalah tetap sabar dan lakukan semua apa yang diminta
dengan cepat dan tepat. Usahakan dia tidak melakukan permintaan selanjutnya.
Ingatkan dia jam makan siang, atau ingatkan dia bahwa di luar mendung dan akan
segera hujan.Finish.
5. Pemustaka yang
peragu
Pemustaka ini merupakan jenis
pemustaka yang kurang percaya diri. Mau masuk ke perpustakaan aja dia harus
ngitung kancing untuk jadi masuk apa enggak. Dia mudah terombang ambing. Cara
mengatasinya adalah jemput dia dari lobi perpustakaan. yakinkan dia untuk
masuk. Tanamkan kepercayaan diri kepadanya, tidak usah banyak bicara dan
pilihan.
6. Pemustaka yang
suka berdebat.
Pemustaka ini biasanya selalu meramaikan
suasana, membikin gaduh. Mungkin dia mantan aktivis orator demo dan sejenisnya.
Kenali pemustaka tipe ini dengan seragamnya yang biasanya ditempel logo-logo
lambing organisasi atau juga yang ketahuan di tasnya ada towaknya. Cara
mengatasinya adalah pustakawan stay cool membatasi percakapan pada masalah yang
dihadapi, berikan argument yang masuk akal, tidak terpancing, jika pemustakanya
semakin ngotot maka pilihan yang terakhir adalah pura-pura gagu alias diam.
7. Pemustaka yang
lugu.
Pemustaka yang seperti ini biasanya
sering ragu, clingak-clinguk tapi ndak mau nanya. Sekalinya jalan lurus tanpa
belok eh salah masuk toilet. Ngayal. Bagi pustakawan yang menjumpai pemustaka
yang seperti ini adalah cari tahu kebutuhannya dan berikan pelayanan yang benar
sehingga ia puas dan mau datang lagi ke perpustakaan.
8. Pemustaka siap
mental
Jenis pemustaka yang perfect. Ia
sudah merencanakan apa tujuan yang akan dicari sebelum datang ke perpustakaan.
cara melayaninya adalah berikan semua apa yang telah direncanakannya dengan
pelayanan yang cepat, puji dia dan berikan ucapan terima kasih. Jangan terlihat
seperti kurang up date agar pemustaka jenis ini tidak kecewa.
9. Pemustaka yang
curigaan
Selalu menduga-duga. Jika ada
kesalahan sedikit ia akan senantiasa berfikir negatif. Cara mengatasi pemustaka
tipe ini adalah pustakawan harus selalu tenang, rendah hati, tidak ragu-ragu,
yakinkan pelanggan, dan juga jangan lama-lama memandang matanya nanti
difikirannya akan timbul fikiran negatif. “gue korban mutilasi selanjutnya”.
Atau “iiiiiyyy masnya naksir gueh”.
10. Pemustaka yang sombong.
Mengenali pemustaka yang satu ini
tidak terlalu sulit karena biasanya ia bersifat sangat berlebihan. Ngomong sama
pustakawan tapi matanya natap ke layar handphone. Cara mengatasinya adalah
panggil dia dan arahkan agar memperhatikan pustakawan. Berikan pujian yang
nyata agar dia senang. “mbak behel baru ya, cantik tuh”.
Ok demikian beberapa karakter
pemustaka yang sering dijumpai para pustakawan di perpustakaan. Semoga
bermanfaat bagi pustakawan dalam melayani semua jenis pemuataka dengan
pelayanan yang prima dan datang dari hati. Salam pustakawan !.
Sumber: Sugiarto Endar, 1999,
Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo dikasih masukan ya...