Kamis, 19 Mei 2016

FENOMENA BAHASA ALAY: Telisik Netspeak dan Netligo

Anak muda yang mana yang saat ini tidak mengenal internet? jawabannya adalah hambir semuanya mengenal internet. Internet menjadi tren komunikasi elektronik yang semakin digemari. Bahkan media komunikasi konvensional jarak jauh seperti surat menyurat, surat kabar, radio dan televisi semakin ditinggalkan.

PUSTAKAWAN ADALAH MAHKLUK PILIHAN TUHAN.

Beberapa pustakawan mengaku bahwa menjadi pustakawan bukanlah cita-cita. Bahkan sejak kecil tidak pernah terbayangkan oleh mereka bakal berkecimpung di alam lain ini. Perpustakaan adalah dunia lain.

Senin, 11 April 2016

PUSTAKAWAN: Kukang Vs Kelinci ala Zootopia

Bermutu dan berkualitas? Yaps. Expectation yang diidamkan masyarakat akan hadirnya sebuah perpustakaan yang terkadang jauh dari realita. Biar asyik dan semangat, yuk throwback sebentar sama ingatan kita akan makna perpustakaan yang bermutu. Kita cuplik sedikit dari sebuah tulisan inspiratif Mega Miningsih, 1999:22. “Bahwasanya, perpustakaan yang bermutu dapat diukur dari keberhasilannya dalam menyajikan pelayanan yang prima kepada pemakainya. Di samping informasi yang tersedia up to date, semakin baik pelayanannya, semakin tinggi penghargaan yang diberikan masyarakat pada sebuah perpustakaan. lebih lanjut, lengkapnya fasilitas yang tersedia, besarnya dana pengembangan yang disediakan, banyaknya pustakawan yang direkrut, tidak berarti apa-apa bila perpustakaan tidak mampu memberikan pelayanan infromasi yang bermutu. Dengan demikian, secara riil perpustakaan sudah seharusnya memiliki pustakawan yang berkualitas.”

Minggu, 29 November 2015

TAK BERDAYA

Aku hanyalah isi kapas yang mudah terombang-ambing. Selalu menutup mata jika bertemu dengan persimpangan. Tak berdaya melawan hembusan angin sejengkalpun. Aku sangat lemah.
Kegelisahan mencuat tatkala penuh dipikiranku.
Sesungguhnya apalah arti hidupku ini? Seberapa manfaat bagi sesama?
Kapankah ahklak ini membanggakan orang tuaku?
Seberapa bersyukurkah jiwa ini atas karuniaMu?

Senin, 23 November 2015

Dipertanyakan?



Selalu kubuka mataku setiap paginya. Ketika cakrawala mulai membuka dirinya untuk lensa sempurna dari Sang Maha Pencipta. Bebas memandang dan bergeliat ke semua penjuru arah. Segerombolan awan putih yang tak jelas bentuknya kian mendekat. Mulai membuat onar. Berubah-ubah. Selalu menjelma tanpa sempat aku bisa menilainya. Menari meliuk-liuk bak penari ular kesurupan dari India. Namun, seketika hilang lagi. Lalu di belakangnya muncul lagi. Bentuk yang berbeda. Lagi-lagi aku belum sempat menilainya, berhamburanlah mereka lari pontang panting bak pantatnya disembur api neraka. Lalu hilang, melebur. Dan datang lagi. Lalu hilang lagi...